Paon, Makna Filosofis Dari Dapur Tradisional Bali.
Referensi :
KBS DigitalDi Bali, tradisi meliputi setiap bagian dari kehidupan. Termasuk tradisi dalam menata bentuk dan arah rumah. Dapur, misalnya, diatur sesuai tradisi khusus bagi masyarakat Bali. Dapur mempunyai peran penting dalam kehidupan. Dapur tidak hanya sebagai tempat produksi makanan dan minuman, namun juga mempunyai nilai filosofis bagi masyarakat setempat, khususnya yang menganut agama Hindu.
Paon berasal dari kata pawon yang berarti dapur. Berdasarkan tradisi dan kepercayaan, Paon di Bali berada di sisi selatan bagian rumah. Tradisi tersebut terbangun lewat kepercayaan bahwa Dewa Brahma berstana di arah selatan. Dewa Brahma merupakan penguasa dapur. Lantas dapur sendiri bermakna apa bagi masyarakat Bali?
Dewa Brahma merupakan pelindung yang berada di selatan arah mata angin. Dewa tersebut bersenjata Gada dengan wahana Angsa. Dewa Brahma mempunyai seorang sakti atau istri, Dewi Saraswati. Dapur dalam pandangan umum erat berkaitan dengan api atau yang disebut dengan cangkem paon. Cangkem paon bersifat sarwa daksa yang berarti dapat membakar apa saja yang berada disekelilingnya. Selain sebagai tempat meletakkan tungku, Paon juga dipercaya dapat menetralisir sisi negatif. Energi negatif dalam kepercayaan masyarakat Bali berupa bhuta kala yang mengikuti penghuni rumah. Nah, setelah penghuni atau pemilik rumah bepergian, maka hendaklah untuk menghampiri Paon atau dapur terlebih dahulu. Penghuni atau pemilik rumah tidak diperbolehkan masuk ruangan lain selain dapur.
Karena alasan tersebut diatas, dapur dianggap mempunyai fungsi sebagai nunas penglukatan. Penghuni rumah sehabis bepergian, terutama setelah melayat orang meninggal, maka diharuskan mengambil air dari dapur. Kemudian air dilempar ke atap dan membasuh muka serta tangan dan kaki dengan tetesan air dari atap. Aktivitas tersebut disebut dengan nunas penglukatan.
Tata arsitektur bangunan berdasarkan tradisi Bali atau dikenal dengan Asta Kosala Kosali, dapur mempunyai karakter yang spesial. Dapur yang baik adalah Paon yang terletak tidak satu atap dengan rumah utama. Dapur mempunyai sistem teduh yang terpisah. Jika menjadi satu dengan rumah utama, maka rumah akan terasa panas. Selain sistem teduh, arah angin juga menjadi pertimbangan dalam membangun serta mengatur lokasi dapur.
Bagaimana dengan dapur di tempat tinggalmu? Beberapa arsitektur dan tukang bangunan pasti akan membangun dapur dengan berbagai pertimbangan. Pertimbangan tradisi yang dipercaya secara turun temurun salah satunya. Nah, di Bali, seperti yang telah disampaikan diatas, bahwa dapur tidak hanya sebagai tempat untuk membuat dan mengolah makanan serta minuman. Namun, dapur mempunyai posisi penting dalam kepercayaan setempat.
Paraphrase
Makna Filosofis Paon, Dapur Tradisional Bali.
Di Bali, tradisi merasuki setiap bidang kehidupan. Dapur memegang peranan penting dalam kehidupan. Dapur tidak hanya sekedar tempat membuat makanan dan minuman saja, namun juga mempunyai nilai filosofis bagi masyarakat sekitar, khususnya yang menganut agama Hindu. Paon berasal dari kata pawon yang berarti dapur. Berdasarkan tradisi dan kepercayaan, paon Bali terletak di sisi selatan rumah. Tradisi ini muncul dari kepercayaan bahwa dewa Brahma bersemayam di selatan. Dewa Brahma adalah penguasa dapur. Apa makna makanan itu sendiri bagi masyarakat Bali? Dewa Brahma adalah pelindung yang terletak di sebelah selatan mata angin. Dewa itu dipersenjatai dengan gada dan mengendarai seekor angsa. Dewa Brahma memiliki Shakti, atau istri, Dewi Saraswati. Umumnya masakan ini erat kaitannya dengan api atau biasa disebut Cangkem Paon. Cangkem Paon artinya Salwa Daksa yang artinya dia bisa membakar segala sesuatu di sekitarnya. Paon diyakini tidak hanya sebagai tempat meletakkan perapian, namun juga mempunyai efek menetralisir aspek-aspek negatif. Energi negatif dalam kepercayaan Bali berupa Bhuta Kala yang mengikuti penghuni rumah. Setelah penghuni atau pemilik meninggalkan rumah, hal pertama yang harus mereka lakukan adalah mengerjakan pekerjaan rumah atau dapur. Penghuni dan pemilik rumah tidak diperbolehkan mengakses ruangan mana pun selain dapur. Karena alasan di atas, dapur diberi fungsi sebagai lem nuna. Penghuni rumah wajib mengambil air dari dapur setelah melakukan perjalanan, terutama setelah berduka atas meninggalnya orang yang meninggal. Taburkan air ke atap dan basuh muka, tangan, dan kaki Anda dengan tetesan air dari atap. Kegiatan ini dinamakan Nunas Penkatan. Desain arsitektur bangunannya berdasarkan tradisi Bali dan dikenal dengan nama Asta Kosala Kosari. Dapur mempunyai keistimewaan tersendiri. Dapur yang baik adalah paon yang tidak berada satu atap dengan rumah induk. Dapur memiliki sistem pemadaman listrik independen. Jika dipadukan dengan bangunan induk, rumah terasa panas. Selain sistem peneduh, arah angin juga mempengaruhi struktur dan tata letak area dapur. Bagaimana dapur di rumah yang kamu tinggali? Tidak ada keraguan bahwa beberapa arsitek dan pembangun membangun dapur dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya dengan memperhatikan tradisi yang sudah dipercaya secara turun-temurun. Kini di Bali, seperti disebutkan di atas, dapur bukan sekadar tempat menyiapkan dan mengolah makanan dan minuman. Namun, masakan menempati tempat penting dalam kepercayaan lokal.