Museum Semarajaya, Setia Menyimpan Rekam Sejarah Kerajaan Klungkung.
Bunga Mekar, Nusa Penida, KAB. KLUNGKUNG, BALI View Location
IDR 9.999,00
- 0.0
Book Now
Valid on selected dates Instant confirmation
Ticket DetailsVisit Date
Cek tanggal tersediaValidity period :
Quantity
Ticket
IDR 9.999,00 / Person
Total ( Ticket)
IDR
IDR 9.999,00
Lokasi
User Reviews
There are no reviews for this Attraction yet.
Buy this ticket and be the first to leave a review.
Other Info
Description
Beragam tema wisata ada di Pulau Bali. Apakah kamu sudah menyiapkan tema perjalananmu? Jika belum, tak ada salahnya jika kamu menyertakan Museum Semarajaya sebagai destinasi wisata. Museum ini berada dalam satu kompleks Taman Kerta Gosa di Jalan Untung Suropati Nomer 3, Klungkung. Pada tahun 1992 tepatnya pada tanggal 28 April, museum ini diresmikan dan bisa dikunjungi oleh wisatawan. Arsitektur bangunan Museum Semarajaya sangat mudah dikenali. Setiap sudut museum terdapat gapura lengkap dengan ukirannya. Gapura bangunannya terbuat dari batu bata.
Saat memasuki area museum, kamu akan disambut dengan taman yang ditumbuhi pohon palem dan kamboja. Saat musim tertentu, kamu akan menikmati bunga kamboja putih berbunga dan berpadu dengan rerumputan hijau. Begitu memasuki ruangan, tetapkan hatimu untuk menikmati jejak rekam sejarah satu per satu. Di sebelah kanan terdapat sebuah ruangan yang berisi 66 lukisan karya Emilio Ambron. Lukisan-lukisan tersebut sebagian besar menggambarkan situasi di Bali pada saat itu. Lebih spesifik lagi, lukisan tersebut merekam suasana di Kerajaan Klungkung.
Sebuah sudut yang lain, dipersiapkan koleksi pakaian adat, lukisan dan patung. Terdapat juga gong, guci dan senjata tradisional. Dari keris, tombak hingga peralatan dapur seperti lumpang. Ditempat ini juga bisa melihat proses pembuatan gula aren yang merupakan inovasi masyarakat dalam mengolah sumber daya alam.
Pengolahan gula aren dan tuak dilakukan penduduk Desa Dawan, Pekat dan Pikat. Tersimpan juga alat pembuatan garam yang dilakukan oleh penduduk Desa Pesinggahan. Desa ini berada di pinggir Pantai Gowa Lawah. Selain dapat melihat peralatan dalam mengolah hasil bumi, disampingnya dilengkapi dengan tata caranya. Misalnya, dalam membuat gula aren diperlukan air nira, minyak kelapa dan kapur sirih. Ketiga bahan tersebut kemudian direbus dalam jambangan diatas bara kayu. Setelah mengental, dituangkan dalam cetakan-cetakan dan ditunggu mengering. Proses tersebut merupakan kekayaan budaya yang tersimpan rapi di Museum Semarajaya. Tak hanya pengolahan hasil bumi, beberapa tahun lalu dibuat replika mahkota Raja Klungkung dan dipamerkan di museum ini.
Terkait dengan Kerajaan Klungkung, Museum Semarajaya juga menyimpan kursi-kursi pengadilan. Terdapat 6 buah kursi yang dahulu pernah dipakai tokoh penting. Kursi dengan sandaran tangan berukir naga adalah kursi Brahmana dan Raja. Kursi yang berukir lembu adalah tempat duduk juru tulis, nah, petinggi Belanda juga disiapkan kursi khusus. Yaitu kursi yang dipahat bentuk singa. Hakim menduduki kursi persidangan yang mempunyai ornamen kerbau.
Rekaman sejarah Kerajaan Klungkung masih tersimpan hingga sekarang di setiap ruang museum. Meski jaman telah berkembang, tetapi masa lalu menentukan identitas masyarakat berbudaya. Museum Semarajaya masih setia menyimpan rekam sejarah masa lalu, lho. Bagaimana dengan kita? Yuk, beramai-ramai merayakan masa lalu dengan berkunjung ke museum.