Desa Buahan  dapat dipetik dari prasasti Buahan .Desa Buahan berdiri tahun 916 Saka/994 Masehi. yang dikeluarkan oleh Raja Sri Darmodayana . dan  Permaisuri Sri Gunapriya Dharmapatni.Desa Buahan   yang berada di kawasan Kintamani  adalah salah satu dari 48 Desa yang ada di Wilayah Kecamatan Kintamani ada di tepi danau Batur atau sering disebut Kramani I Wingkang Ranu Bwahan. Secara tofografi, Desa Buahan , Kecamatan Kintamani, Nama Buahan juga diambil dari nama seorang Patih Besar Raja Bali Kuno jaman pemerintahan Shri Astasura Ratnabhumi Banten atau Gajah Waktra atau Gajah Wahana yang memerintah pada tahun Icaka 1246 atau 1324 Masehi.Salah satu Patih beliau adalah Ki Buahan yang ditugaskan di kawasan bintang Danu meliputi Desa - desa di sekitarnya di Danau Batur. Dalam prasasti Bwahan A,303 disebutkan bahwa desa Buahan yang dulunya disebut BWAHAN adalah sebuah desa kuno di tepi danau Batur (Wingkang Ranu).Pada prasasti tersebut Baginda Raja Permaisuri  mengabulkan permohonan (Panambah Ikang Karaman) penduduk desa Wingkang Ranu Bwahan yang diwakili oleh Hulu Kayu(Kepala Kehutanan)   yang bernama Blas,dan Sadyanta,juru tulis bernama Rottangga,dan Rama Kabayan Dangaccarya dan Badra dimana Karaman I wingkang Ranu memohon dibuatkan prassati oleh Baginda Raja  agar sama dengan Karaman I Wingkang Ranu Kedisan sehingga desanya berdiri sendiri menjadi sutantra i Kawannya (otonomi). Jadi desa Buahan secara kepemerintahan atau swatantra berdiri tepatnya Wrespati Kliwon Wuku Merakih, Paro Terang sasih kawulu hari kelima tahun caka 916 atau 994 masehi.Jadi sebelum itu secara komunal Desa Buahan telah ada yang termuat dalam prasasti Kedisan 808 icaka itu sebenarnya nama desa Buahan suda ada sehingga sebelum 994 masehi di Buahan telah ada tatanan desa (sutantra) sejajar dengan desa Kedisan.

Nama Buahan juga disebutkan dalam Purana Pura Manik Makeplag Badung yaitu berangka tahun 1695 masehi menyebutkan hubungan desa Buahan dengan Pura Manik Makeplag Badung.