Berkembang

Desa Wisata Kesiman Kertalangu

Jl. By Pass Ngurah Rai No. 88, Denpasar View Location

Desa Budaya Kertalangu merupakan salah satu objek wisata dengan daya tarik alam yang berada di wilayah Desa Kesiman Kertalangu tepatnya di Jl. Bypass Ngurah Rai No. 88, Denpasar. Potensi utama dari kawasan ini yaitu area persawahan yang luas mencapai 80Ha dan memiliki sarana prasarana pendukung seperti area parkir, toilet umum, Gong Bali Resto, dan Warung D'tukad, serta kolam pancing. Selain panorama yang menakjubkan dan sarana prasarana tersebut objek wisata Desa Budaya Kertalangu juga menyimpan pesona yang tersembunyi, yaitu sebuah monumen yang disebut sebagai tugu perdamaian dunia. Tugu ini dikelilingi oleh patung tokoh tokoh dunia serta bendera negara negara independen dunia sebagai simbol persatuan dan juga perdamaian.

Memiliki kawasan persawahan yang cukup luas di tengah kota merupakan salah satu tantangan bagi pemerintah desa untuk mempertahankan dan melestarikan potensi alam tersebut. Namun jika dilihat dari perspektif yang berbeda, potensi alam tersebut merupakan kekuatan utama bagi desa mengingat tidak semua desa memiliki lahan pertanian yang masih aktif. Pada tahun 2020 melalui dana desa, pemerintah Desa Kesiman Kertalangu menciptakan suatu inovasi dalam bentuk pusat edukasi pertanian untuk anak-anak dalam upaya menjaga lahan terbuka hijau desa yang dikenal dengan nama Wisata Edukasi Subak TeBA Majalangu.

Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah para siswa mulai dari jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP. Dalam pelaksanaan kegiatannya siswa akan diajarkan terkait dengan sistem jaringan irigasi, tata cara pertanian Bali mulai dari proses pembibitan, pengolahan lahan, menanam padi, merawat padi, sampai dengan proses panen. Selain kegiatan edukasi subak juga terdapat berbagai paket wisata lainnya seperti belajar matekap, belajar membuat canang, belajar tentang hewan, belajar tentang tanaman organik, kegiatan cooking class, serta kegiatan perkemahan.

Sarana dan prasarana yang terdapat di kawasan Teba Majalangu adalah patung semut sebagai icon wisata, kandang siap, kandang kelinci, kandang sampi, dan kandang bebek sebagai tempat pembelajaran hewan. Selain itu juga terdapat kebun organik dan lapangan yang luas sebagai tempat outbond mengusung konsep edukasi pertanian. Teba Majalangu juga dilengkapi dengan Museum Subak Mini dimana anak-anak dapat melihat dan belajar tentang alat pertanian tempo dulu. Untuk para pecinta kuliner bisa mencicipi laklak bali yang tersedia di Warung Tegik Poh yang ada di tengah kawasan TeBA Majalangu.

SEJARAH DESA

Pada tahun 1343 Masehi Bali diserang oleh Majapahit dan Bali dapat dikalahkan . Penaklukan Bali (Asta Sura Ratna Bumi Banten) yang dipimpin oleh Majapahit Gajah Mada, Yang mana pada waktu itu yang bertahta di Majapahit adalah Ratu Tri Bhuwana untuk menstabilkan Pemerintahan di Bali maka Majapahit dibawah Pemerintahan Hayam Wuruk mengirim Sri Kresna Kepakisan ke Bali. Beliau mendirikan istana di Samprangan ( Samprangan Gianyar Sekarang). Sri Aji Kresna Kepakisan adalah putra dari Soma Kepakisan dan cucu dari Danghyang Kepakisan. Danghyang Kepakisan bersaudara dengan bersaudara dengan Danghyang Sidi Mantra dari Kediri. Danghyang Sidi Mantra berputra seorang yakni Danghyang Manik Angkeran. Danghyang Manik Angkeran melaksanakan Dharma kepanditan menetap di Tohlangkir (Besakih) dan setelah beliau wafat didarmakan di Pura Batumadeg. Tempat pemujaan Wisnu dan diwujudkan dalam Meru Tumpang (Sembilan). Beliau berputra 4 (empat) orang yakni:

  1. Ida Bang Tulus Dewa
  2. Ida Bang Banyak Wido
  3. Ida Bang Wayabiya
  4. Sang Manik Angkeran

Ida Bang Banyak Wide akhirnya kembali ke jawa dan berhasil menjadi pegawai tinggi di Kerajaan Singasari dibawah Pemerintahan Kertanegara. Untuk mengamankan Madura maka Ida Bang Banyak Wide diangkat menjadi Adipati di Sumenep dengan gelar Wiraraja.

Pada waktu Sri Aji Kresna Kepakisan menjadi raja di Samprangan, maka salah seorang dari keturunan Arya Wiraraja yang dikenal dengan sebutan Arya Wang Bang Pinatih menjadi pegawai tinggi raja dengan wilayah dan berkeraton di Puri Kertalangu. Diperkirakan Puri Kertalangu berlokasi di seputaran Balitex yang sekarang. Menurut penuturan beberapa orang konon pada waktu pembangunan Balitex itu, banyak ditemukan bekas-bekas bangunan bataserta barang-barang lainnya yang sekarang tidak tentu rimbanya.

Kerajaan Kertalangu berdiri tahun 1350 Masehi yang mana pada abad ke 16 mengalami kemunduran dan para penguasa beserta sanak keluarganya meninggalkan karaon, lalu mengungsi ke Tulikup (Gianyar) kemudian pindah lagi atas perkenan Raja Klungkung ke Sulang dan membuat Puri di sana. Sampai sekarang pusat Arya Wang Bang Pinatih di Puri Sulang.

Untuk memerintah daerah Kertalangu yang telah di tinggalkan I Gusti Ngurah Gede Pinatih, maka Betara Sakti Pemecutan mengangkat Ngurah Pemayun dan membuat keratin di kuwum, yang berlokasi di sebelah selatan Kerajaan Kertalangu. Sesuai dengan perkembangan jaman untuk membendung pengaruh yang negative, maka oleh penguasa di bentuklah organisasi masyarakat, yang mana tinggal di wilayah kerajaan mempunyai jiwa pemberani. Untuk membendung hal-hal yang bersifat subversi dari daerah lain, maka dibuatlah arena pertempuran (kalangan) memanjang dari Patal Tohpati sampai ke Banjar Biaung, tempat penguburan mayat berlokasi di seputaran Patal Tohpati . Untuk meyakinkan hal tersebut diatas di sepanjang kalangan pertempuran tersebut oleh penguasa ditaruhlah orang-orang yang mempunyai jiwa pemberani, seperti dari banjar dari utara disebut Banjar Tohpati (Ngotoh Pati), Banjar Kertajiwa yang dulunya bernama Banjar Tohjiwa (Ngotohan Jiwa), dan Banjar yang berada di tengah yaitu Banjar Tangguntiti yang berarti tempat penghubung antara Raja dan Rakyat, dalam pembicaraan yang ada kaitannya dengan keselamatan daerah, dan akhirnya Banjar yang paling selatan yaitu Banjar Biaung, yang merupakan Bie(umpan) pertarungan. Jadi secara keseluruhan orang0orang atau Banjar-banjar yang berada di sepanjang kalangan merupakan andel-andel kerajaan yang mempunyai sifat pemberani. Akhirnya timbul Banjar Tangtu dan Banjar Kesambi yang mempunyai historis tersendiri.

Sifat daerahisme telah berlalu maka sesuai dengan perkembangan jaman dan urbanisasi maka tepatnya pada tanggal 14 September 1969 berdirilah Banjar baru dengan nama Banjar Kertalangu dan selanjutnya mekar lagi menjadi Banjar Kertapura.

Pada abad ke-17 penguasa di daerah kuwum memindahkan kerajaan ke Petilan (Mutilar) di Banjar Kedaton dengan nama Desanya menjadi Desa Kesiman. Kemudian Desa kesiman dimekarkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 57 Tahun 1982 tertanggal 1 Juni 1982 tentang Desa Persiapan.

Semenjak adanya perkembangan dari pertambahan penduduk di wilayah DEsa Kesiman Kertalangu , telah mengalami perubahan Dusun atau Banjar yaitu dari 4 (empat) Dusun menjadi 11 (sebelas) Dusun.

  1. Dusun Tohpati.
  2. Dusun Kertajiwa.
  3. Dusun Kesambi.
  4. Dusun Biaung.
  5. Dusun Tangguntiti.
  6. Dusun Tangtu.
  7. Dusun Kertalangu.
  8. Dusun Kertapura.
  9. Dusun Kertagraha.
  10. Dusun Biaung Asri.
  11. Dusun Batur Sari.

Sebagai gambaran untuk mengetahui pembangunan di bidang tata pemerintahan dapat kami uraikan pimpinan yang memerintah di Desa Kesiman Kertalangu. Yaitu Sebagai berikut:

  1. I Wayan Tunas Widyantara ( Perbekel Persiapan ) menjabat tahun 1980 s/d 1986
  2. I Wayan Tunas Widyantara ( Perbekel ) menjabat tahun 1986 s/d 1994
  3. I Wayan Tunas Widyantara ( Kepala Desa ) menjabat tahun 1994 s/d 2002
  4. I Wayan Warka, SS ( Kepala Desa ) menjabat tahun 2002-2007
  5. I Wayan Warka, SS ( Kepala Desa ) menjabat tahun 2007-2009
  6. Ida Bagus Bima Putra, SE ( Kepala Desa ) menjabat tahun 2009 s/d 2015
  7. I Made Suena, ST. ( Kepala Desa ) menjabat tahun 2016 s/d sekarang

 

Share Social Media

Facilities

ATMs
ATMs
Areal Parkir
Areal Parkir
Balai Pertemuan
Balai Pertemuan
Cafetaria
Cafetaria
Jungle Tracking
Jungle Tracking
Outbond
Outbond
Kamar Mandi Umum
Kamar Mandi Umum
Kios Souvenir
Kios Souvenir
Kuliner
Kuliner
Musholla
Musholla
Selfie Area
Selfie Area
Spot Foto
Spot Foto
Tempat Makan
Tempat Makan
Wifi Area
Wifi Area

Nearby Accommodations

image

The Cakra Hotel

I

Bali

120 Reviews

Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar

Location

Other Recommendations

Desa Wisata Suwat
Rintisan
Desa Wisata Suwat
Kab. Gianyar
Desa Wisata Bali Ditha
Rintisan
Desa Wisata Bali Ditha
Kab. Gianyar
Rintisan
Kab. Klungkung
Rintisan
Kota Denpasar
Rintisan
Kab. Jembrana
Desa Wisata Pejeng Kangin
Berkembang
Hubungi Kami