Kakao Jembrana, Memanen Harapan Dengan Menembus Pasar Dunia.
Baler Bale Agung, Negara, KAB. JEMBRANA, BALI View Location
IDR 0,00
- 0.0
Book Now
Valid on selected dates Instant confirmation
Ticket DetailsVisit Date
Cek tanggal tersediaValidity period :
Quantity
Ticket
IDR 0,00 / Person
Total ( Ticket)
IDR
IDR 0,00
Lokasi
User Reviews
There are no reviews for this Attraction yet.
Buy this ticket and be the first to leave a review.
Other Info
Description
Kabupaten Jembrana merupakan kabupaten paling Barat di Pulau Bali. Selain menjadi tujuan wisata, kabupaten yang mempunyai ikon tradisi Makepung ini mempunyai potensi dalam perkebunan cokelat. Potensi tersebut patut dibanggakan karena mempunyai kekhasan dibanding hasil perkebunan cokelat dari daerah lain. Bahkan, hasil dari perkebunan dengan pengolahan yang khas telah menembus pasar di Prancis dan Jepang.
Berdasarkan laporan data dari Pemerintah Kabupaten Jembrana, terdapat perkebunan kakao dengan luas 6.070,34 hektar. Dibanding dengan perkebunan kapas, kakao lebih unggul. Selain itu, dalam satu tahun mampu menghasilkan panen diatas 2.000 ton biji cokelat. Hingga saat ini terdapat dua pabrik pengolahan biji kakao. Yaitu di Kecamatan Melaya dan Pekutatan. Meskipun hanya terdapat dua tempat pengolahan, namun harapan seluas samudera. Pengolahan biji kakao yang menembus pasar dunia dijalin lewat koperasi. Koperasi ini juga memberikan workshop serta membuka pasar penjualan secara lebih luas. Sebaliknya, produsen cokelat juga memilih langsung membeli ke petani cokelat karena pertimbangan tertentu.
Teknik fermentasi adalah kekhasan untuk mendapatkan biji terbaik. Bahkan biji terbaik ini memperoleh sertifikat Cocoa of Excellence pada tahun 2017. Oiya, biji terbaik dari proses fermentasi memang telah diakui kekuatan rasanya. Beberapa pabrik cokelat tak mau beralih ke tempat lain karena kekuatan aroma cokelat dengan kualitas tinggi hanya didapat di Jembrana.
Fermentasi kakao bukanlah hal baru dalam proses mendapatkan biji kering terbaik. Daerah lain seperti di Padang dan Flores juga telah melakukan proses fermentasi. Karena terbatasnya informasi dan belum terbiasa melakukan proses ini, maka petani lebih memilih menjual kakao basah. Meskipun menjual kako kering, pengolahan yang dilakukan sangatlah berbeda sehingga memengaruhi hasil.
Kakao basah dijual tanpa pengolahan sama sekali. Sedangkan biji kering dijual setelah dijemur oleh petani. Karena harga dari kedu proses tersebut tidak berbeda jauh, maka petani memilih tak ambil pusing yang ternyata justru tidak banyak menguntungkan. Berbeda dengan kakao fermentasi yang dilakukan oleh para petani di Jembrana. Setelah dikeluarkan dari buahnya, biji cokelat diperam di dalam kotak kayu berlapiskan daun pisang selama tiga sampai lima hari.
Teknik fermentasi memang memakan waktu lebih lama dan menghasilkan kualitas yang lebih baik. Itulah alasannya, cokelat Jembrana akhirnya bisa menembus pasar internasional berkat teknik pengolahannya. Sehingga, kakao yang dihasilkan pun memiliki aroma dan rasa yang khas. Kamu sudah pernah mencoba cokelat khas Jembrana belum?