Konservasi Penyu Kurma Asih

Perancak, Jembrana, KAB. JEMBRANA, BALI View Location

IDR 20.000,00

  • 0.0
(0 Review)

Book Now

Valid on selected dates Instant confirmation

Ticket Details

Validity period :

Quantity

Ticket

IDR 20.000,00 / Person

Total ( Ticket)

IDR

IDR 20.000,00

Lokasi

User Reviews

There are no reviews for this Attraction yet.

Buy this ticket and be the first to leave a review.

Other Info

1. Latar Belakang: Kurma Asih adalah pusat konservasi penyu yang berlokasi di Desa Perancak, Jembrana. Konservasi ini didirikan untuk melindungi dan melestarikan populasi penyu yang terancam punah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengunjung akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut. Kebijakan ini dirancang untuk memastikan bahwa semua kegiatan konservasi dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, bertanggung jawab, dan sesuai dengan standar konservasi yang diakui.

2. Tujuan:
Kebijakan ini bertujuan untuk:
• Melindungi habitat dan populasi penyu di wilayah Perancak.
• Mendorong partisipasi masyarakat dan pengunjung dalam upaya pelestarian penyu.
• Menyediakan pedoman bagi pelaksanaan program edukasi dan pelepasan tukik.
• Memastikan bahwa semua kegiatan konservasi tidak merusak ekosistem laut dan pesisir.

3. Kebijakan Umum:
• Pelestarian Penyu dan Habitatnya:
- Pengelola wajib memastikan bahwa habitat alami penyu di sekitar Perancak dilindungi dari aktivitas yang dapat merusaknya, seperti pembangunan, polusi, atau perburuan liar.
- Setiap aktivitas di pusat konservasi harus dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan penyu, termasuk penanganan telur, tukik, dan penyu dewasa.
• Edukasi dan Partisipasi Masyarakat:
- Kurma Asih harus menyediakan program edukasi bagi pengunjung, sekolah, dan komunitas lokal mengenai pentingnya konservasi penyu dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.
- Pengunjung yang berpartisipasi dalam pelepasan tukik harus diberi penjelasan mengenai prosedur dan pentingnya menjaga jarak serta tidak mengganggu tukik.
• Penanganan dan Pelepasan Tukik:
- Penanganan telur penyu dan tukik harus dilakukan sesuai dengan pedoman ilmiah untuk memaksimalkan peluang bertahan hidup penyu.
- Pelepasan tukik ke laut hanya boleh dilakukan pada waktu dan kondisi yang sesuai, untuk memastikan keselamatan tukik dari predator dan kondisi laut yang berbahaya.

4. Kebijakan Khusus:
• Penelitian dan Monitoring:
- Kurma Asih didorong untuk berkolaborasi dengan lembaga penelitian, universitas, atau organisasi non-pemerintah untuk memantau populasi penyu dan kondisi habitatnya.
- Data dari penelitian dan monitoring harus digunakan untuk memperbarui praktik konservasi dan menginformasikan kebijakan yang relevan.
• Pengelolaan Sampah dan Polusi:
- Pusat konservasi harus menerapkan program pengelolaan sampah yang ketat, termasuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan membersihkan pantai secara rutin.
- Masyarakat lokal dan pengunjung harus diberi edukasi tentang dampak negatif polusi terhadap penyu dan ekosistem laut.


5. Sanksi dan Penegakan:
• Setiap individu atau pihak yang melakukan tindakan merusak, membahayakan, atau mengganggu penyu, habitatnya, atau kegiatan konservasi di Kurma Asih akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Ini termasuk denda, pelaporan kepada pihak berwenang, atau pelarangan akses ke fasilitas konservasi.
• Pelanggaran terhadap kebijakan pengelolaan sampah dan polusi juga akan ditindak secara tegas, baik melalui edukasi ulang, denda, atau tindakan hukum lainnya.

6. Penutup: Kebijakan ini berlaku bagi seluruh staf, relawan, pengunjung, dan masyarakat sekitar yang terlibat atau berinteraksi dengan pusat konservasi penyu Kurma Asih. Dengan kepatuhan terhadap kebijakan ini, diharapkan populasi penyu di Perancak dapat dilindungi dan dilestarikan untuk generasi mendatang, serta menjadi contoh sukses dalam upaya konservasi laut yang berkelanjutan.

 

Description

Sejak 11 Juni 1997, Kurma Asih didirikan di Desa Perancak dan memiliki fokus kepada kegiatan konservasi dan perlindungan penyu. Pada tahun 90an, banyak masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Desa Perancak memiliki profesi sebagai nelayan penangkap penyu dan telur penyu dan hal ini sudah dilakukan secara turun temurun. Keberadaan penyu dan telurnya menjadi primadona karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Mereka bahkan mencari atau berburu hingga ke pulau seberang. Tingginya perburuan penyu menyebabkan penurunan populasi penyu, hal itu kemudian dirasakan masyarakat yang mulai kesulitan menemukan penyu.

ALM. I Wayan Tirtha , selaku pendiri (founder) Kurma Asih menyatakan pada saat dulu dia menjadi seorang pemburu penyu juga mulai merasakan kesulitan dalam mendapatkan penyu untuk diburu. Masyarakat Perancak yang masih sangat kental dengan adat dan tradisi keagamaannya telah melakukan berbagai upaya seperti doa dan permohonan untuk memanggil dan memunculkan penyu tetapi tak kunjung ada yang muncul. Fenomena langkanya penyu tersebut menimbulkan banyak dorongan dan kecaman dari berbagai organisasi dan perkumpulan konservasi dan perlindungan hewan, hingga memunculkan isu pemboikotan bali sebagai destinasi wisata. Peristiwa-peristiwa inilah yang menjadi dasar berdirinya Kurma Asih sebagai cikal bakal perlindungan dan konservasi penyu di tengah kasus perburuan penyu pada saat itu.

Other Recommendations

photo Menikmati Segarnya Air Di Grojogan Waterfall
photo Wisata Budaya Ngelawar Klungah
photo River Tubing di Desa Wisata Medewi
photo Surfing di Desa Wisata Medewi
photo Air Terjun Toya Amertha Bukit Blulang
Hubungi Kami